Minggu, 18 Januari 2015

Nilai Aqidah dalam Pengembangan Seni dan Budaya

Judul               : Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni dalam Islam
Data Publikasi : [www.masbied.com/2010/06/04/iptek-dan-seni-dalam-islam/#more-2986]

Pendahuluan                                                                       

Keindahan merupana salah satu hal yang disukai dalam islam. Adapun keindahan itu sendiri diekspresikan dalam seni, yaitu hasil ungkapan akal dan budi manusia dengan segala prosesnya dan merupakan ekspresi jiwa seorang yang dikembangkan menjadi bagian dari budaya manusia. Adapun budaya secara harfiah merupakan buah pikiran, akal budi senantiasa berproses dan berinteraksi antara manusia dengan lingkungan serta ruang waktu, pada muaranya nanti akan menghasilkan kebiasaan, karya, karsa ideal yang menjangkau antar generasi dan dimensi. Setelah mengalami berbagai proses, hasil budaya itu dapat dinikmati, bermanfaat dan menjadi acuan standar harkat dan martabat suatu bangsa dalam membangun peradaban (civilization).

Pembahasan

Dalam islam, setiap kegiatan yang dilakukan oleh umatnya telah diatur sedemikian rupa dalam suatu kaidah yang dinamakan aqidah. Aqidah sendiri memiliki arti sebagai ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan.

Di Indonesia sendiri pengeruh islam sangatlah kental dalam mempengaruhi seni dan budaya Indonesia, seperti pada kesenian dan kebudayaan Aceh. Tari Saman merupakan wujud ekspresi tari yang pada dasarnya diperuntukan untuk menyambut tamu. Namun, saat ini tarian saman dilakukan tidak hanya untuk sekedar menyambut tamu ataupun pertunjukkan saja, tetapi untuk tarian yang dilakukan ketika hari-hari besar islam. Dari segi akhlak, tarian ini hanya dilakukan oleh sekelompok perempuan atau sekelompok laki-laki, namun tidak dilakukan oleh keduanya berdampingan. Hal ini merupakan wujud lain dari pengaruh aqidah dalam pelaksanaan itu saman.

Selain tari saman, rebana atau nasyid merupakan salah satu seni musik yang dipengaruhi oleh islam. Umumnya nyanyian-nyanyian dalam rebana atau nasyid ini berisikan pujian-pujian pada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Tidak jauh berbeda dengan tarian saman, dalam seni musik rebana atau nasyid umumnya dilakukan hanya oleh sekelompok perempuan atau sekelompok laki-laki, namun tidak keduanya.

Dalam seni rupa, kaligrafi merupakan seni menulis yang diajarkan untuk mengekspresikan keindahan dalam tulisan. Menulis juga merupakan suatu kebiasaan yang diharapkan mampu menjadi budaya di masyarakat.

Dalam kebudayaan, pengaruh aqidah islam sangat terlihat dari kebiasaan mengucapkan salam, toleransi, gotong royong, dan membaca.

Mengucapkan salam merupakan hal yang paling umum ditanamkan sejak dini oleh para orang tua kepada anaknya saat ini, seperti sebelum dan sesudah berangkan sekolah anak-anak diajarkan untuk mencium tangan orang tuanya sebagai bentuk hormat ketika mereka pamit atau tiba.
Budaya membaca merupakan budaya yang paling menonjol yang di ungkapkan dalam al-Qur’an. Seperti yang terdapat dalam surat Al-A’laq ayat 1.
خَلَقَ لَّذِي رَبِّكَ بِاسْمِ اقْرَأ
            “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”

Terlihat bahwa, budaya membaca merupakan hal yang sangat dianjurkan dalam islam. Dan dalam kehidupan social sendiri, membaca merupakan hal yang penting untuk mengembangkan pengetahuan kita.

Kesimpulan


Islam merupakan agama yang menyukai keindahan yang terwujud dalam ekspresi seni, baik seni tari, seni music, dan seni rupa. Dalam seni tari, pengeruh islam terlihat pada tari saman, sedangkan dalam seni music, pengaruh islam terlihat pada rebana atau nasyid, dan dalam seni rupa pengaruh islam terlihat dalam seni kalohrafi. Ketiga seni tersebut merupakan sebagian kecil dari pengaruh islam di Indonesia. Adapun pengeruh islam dalam keebudayaan di Indonesia dapat dilihat dari kebudayaan mengucapkan salam, toleransi, gotong royong dan membaca. Membaca sendiri kegiatan yang tercantum dalam al-Qur’an, yaitu surat Al-A’laq ayat 1: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar